Mencintai....
ah, dunia serasa penuh dengan bunga
beragam warna di hati
beragam nada-nada yang berbaur dengan irama
senandung hati terus bergema...
kupersembahkan separuh hati dan jiwaku untukmu
pintu hati yang sudah lama tertutup dan berkarat, pelan-pelan kau hembuskan nafas cinta dan kau buka melewati siluet lembayung senja...harum dan mewangi semerbak...
tapi...
mengapa semuanya hanya sesaat kau hadir...
pergi...dan menghilang
masih ingatkah kau, jejak di pantai yang kita buat
semuanya telah terhapus oleh ombak
aku akan tetap mengenangmu dan hatiku akan masih tetap tertaut padamu
aku mohon, ijinkan aku untuk tetap memberikan separuh hatiku untukmu
agar sunyinya sayap malam tak sesunyi hatiku...
agar luka itu tak terus berdarah dan menganga...
agar rindu yang di kalbu tak lagi memburu...
kalau kau tau...
aku masih mengharapkanmu...
kembali merajut semua benang yang masih terkoyak
membuat jejak di pasir pantai...dan mengukir di semua tempat yang menjadi kenangan
dan kau tau...
kau akan tetap ada di ruang termerah di hatiku
aku masih sayang kamu...
Kamar 211.....that's my room number. ada list penghuninya di secarik kertas yang tertempel di pintu, antara lain:
1. Kristiono Cahyadi (saya sendiri)
2. Andri.....saya lupa nama lengkapnya, yang jelas dia dari Malang.
3. Bandot Sugianto (klo ga salah namanya seperti itu) dari Boyolali
4. I Putu Wiryawan dari Bali
siapakah mereka..? bagaimana mereka...? banyak pertanyaan yang ada di benak saya ketika mendapati kamar masih kosong, yang berarti saya orang pertama yang , membuka kamar ini. Tak berapa lama si Anto datang...ohhh ini toh yang namanya Anto, mana yang lain..? be;um datang juga sampe jam 5 sore.
Tok...tok...suara pintu di ketok, pasti ini dua makhluk yang tersisa untuk kamar ini. Yup, ternyata benar merekalah si Putu dan Andry. Lengkap sudah penghuni kamar ini...Tarik Mang....!!!! (kayak angkot aja!!!! jayus...). Kita saling memperkenalkan diri satu sama lain, untuk mengusir rasa canggung...syndrom ketemu orang baru, ternyata asyik2 semuanya. Inilah babak baru dari episode kebersamaan kita...
besok aja yah ceritanya, alias bersambung lagi....
Sampai di Bandara Adi Sutjipto sekitar jam 05.30 pagi. Hwuaaaahhhhh...sambil menguap lebar-lebar (untung ga ada pesawat yang tersedot ke mulut, karena sudah ada jaring-jaringnya..hwa..hwaa..) kita semua turun dari travel dan langsung ngeliat jadwal keberangkatan pesawat yang di tiket tercatat jam 08.00 kita sudah harus check in. Mata melirik ke kanan, kiri, atas, bawah sambil deg-degan... "kok, pesawat kita g ada di jadwal...jangan-jangan salah pesawat neh..?" Kita semua bingung jalan ke kanan...jalan ke kiri...bolak balik kayak setrikaan dan memang bener ga ada di jadwal. Jalan terakhir akhirnya kita tempuh...yaitu tanya ke bagian informasi. " Mba, kok jadwal keberangkatan pesawat kita ga ada..?". dan apakah jawaban dari mba nya "mas, kalo jadwal keberangkatan sebelah sana, kalo sebelah sini jadwal kedatangan." begitulah jawaban dari mba nya yang membuat kita...Gubrag..!!!!! malu dan mau (mau apa...???) mau lari jauh-jauh sambil cengar-cengir sendiri. Ternyata memang benar adanya (adanya memang begitu, kita salah liat jadwal..dasar........temen say tuh yang bawel katanya bener disini) huh...kita kan jadi tengsin, katanya lo pernah naek pesawat ke rusia, kok begini aja ga tau" kata saya ke teman yang satu itu. "iya, gw pernah ke rusia, cuman semuanya udah di urus sama kantor dan gw cuma tinggal naek aja". Wah...bener2 lo keterlaluan....!!!!!!!.
Sambil nunggu jadwal berangkat, saya tanya terus ke temen saya "eh gimana seh rasanya naek pesawat...?" this is my first time naek pesawat (jangan ada yang ketawa...!!!!) karena yang ada di pikiran saya "waduh, gw belum kawin...kalo ada apa2 gimana...????". ah, pikiran itu terus membayang sejak 20 hari sebelum hari keberangkatan ini...syndrom naek pesawat, syndrom anak desa yang biasanya naek sepeda ke sawah sambil melihat siluet lembayung senja yang selalu menyisakan cerita.
" Untuk penumpang tujuan Jakarta silahkan memasuki pesawat..." gherrrrr tangan dan kaki dingin, perut mual (pengen boker) sambil komat kamit ga karuan saya memasuki ruang kabin pesawat...ah, ada sdikit kelegaan melihat pramugari yang cantik2 dan tersenyum ke arah saya (dasar mata keranjang...)
bersambung.....
Pagi ini,...
aku melihatmu di lorong hotel...
Tatapan mata dan senyumanmu yang membuatku serasa tak punya raga
melayang...dan melayang.....
Kris, belajar untuk mencintai...