Sabtu, 20 Oktober 2007 pukul 10:00 aku berangkat dari Jember - Malang dengan naik bus untuk menemui kakakku yang akan menikah keesokan harinya. Nikah.......???? saat-saat itulah yang aku telah lama aku inginkan. Whuih.....panas banget selama perjalanan dan harus aku tempuh selama 5,5 jam. Akhirnya jam 14:30 sampai jugalah aku di Malang. Saat aku sedang berdiri di tepi jalan sambil menunggu angkot yang lewat, ternyata mobil rombongan keluarga dari Purwokerto lewat di depanku. Ga kebayang deh senengnya gimana?!#@%$^........langsung aku nebeng dan didalamnya ternyata ada my mom n my sister.

Pukul 20:00 ijab qobul dilaksanakan, saat menyaksikan prosesnya ternyata badanku gemetar. ga tau apa yang membuat badan ini ikut gemetar. Saat proses itu berlangsung, banyak pikiran-pikiran yang melintas di benakku........apa yang sedang dipikirkan kakakku saat itu? apakah dia gugup dengan semua ini, atau apakah dia memikirkan tentang langkah selanjutnya setelah proses ini selesai...mungkinkah yang dipikirkan adalah langkah seribu ke kamar pengantin untuk menikmati indahnya dunia bersama seseorang yang baru tentunya!!!!!!!!!!!!!!!!!(maaf ya kak! he...he...). Tapi ada satu tanda tanya besar (??????) yang selama ini melintas dan berputar di benakku. Tentang siapakah wanita yang akan mendampingiku mengarungi hidup, wanita yang tempat aku berbagi cerita tentang kehidupan, wanita yang menjadi jembatan yang indah untuk anak-anakku(insya Allah), wanita yang berazzam untuk taqorrub kepada Allah, dan masih banyak lagi harapan-harapan yang tersembunyi. Sesaat aku tersadar bahwa suatu hari nanti pasti tanda tanya besar itu akan berubah menjadi tanda pentung (!!!!!!!!!!!) yang tak kalah besarnya dengan tanda tanya itu.

Minggu, pukul 11:00. Aku balik ke Jember, tapi ga sendiri ada: my parents, and my sister. Mereka ngendon di kosanku selama 3 hari dua malam. My sister, dita aku ajak ke pantai papuma. Salah satu eksotisme jember yang tersembunyi di balik bukit. Sebuah tanjungan laut dengan hamparan pasir putih dan batu karang yang menambah daya tarik tempat ini. Satu hal yang disayangakan adalah pemerintah daerah yang sepertinya kurang merawat dan mengeksploitasi daerah untuk di jadikan tempat wisata. My parents aku ajak untuk keliling kota Jember.
Selasa, pukul 04.30. Mereka pulang ke Purwokerto. Sedih............hixs....hixs...hixs...pengen rasanya aku ikut pulang bersama mereka. Berkumpul dan menjadi satu keluarga yang utuh kembali. Pasti......suatu saat keutuhan keluarga akan bersatu kembali. Setelah mereka berangkat, aku kembali ke kamarku, tempat menginap dan berteduhku selama ini. Hening....Sepi....dan Senyap yang aku dapatkan, tak ada lagi suara ayah, ibu, dan ocehan adikku yang cerewet. Hanya senyum simpul dan pandangan yang mengarah ke langit-langit kamarku

0 Comments:

Post a Comment