Saya datang sekitar pukul 08.30, padahal tes wawancara dimulai pukul 09.00 sambil menunggu teman saya yang juga dapat panggilan wawancara hari ini. Tak berapa lama dia datang, dan kita pun masuk bersamaan. Kembali ke ruangan yang digunakan tes tertulis, teman saya langsung disuruh untuk wawancara. saya menunggu di ruangan ini sambil ditemani seorang ibu-ibu yang sedang mengerjakan tes tertulis untuk posisi accounting dan tak berapa lama datang seorang perempuan yang juga tes tertulis untuk posisi administrasi. Satu...sepuluh...tiga puluh menit sudah berlalu tapi teman saya belum juga selesai dari tes wawancaranya. Saya semakin penasaran, apa aja sih yang ditanyakan sampai-sampai makan waktu yang lama. Setelah 1 jam berlalu akhirnya teman saya kembali lagi, ternyata dia lamanya ditinggal karena yang wawancarain lagi sibuk. Oke deh...Teman saya langsung pergi karena ada urusan lainnya dan sekarang giliran saya untuk wawancara. Sampai dua kali saya diwawancarain yang pertama dengan seorang perempuan yang masih muda lah, dan yang kedua dengan seorang bapak-bapak. Ternyata prosedurnya memang harus wawancara dua kali seang teman saya baru satu kali sudah ngacir. Wawancara selesai sekitar jam 11.30 dan saya langsung pulang ke rumah karena cacing-cacing di perut saya sudah minta makan.

Sorenya, teman saya sms kalau besok disuruh datang lagi untuk tes wawancara yang kedua karena kemarin dia langsung pulang. Sukses aja dah buat teman saya.

Pagi ini, seperti biasa saya harus mengantar adik saya yang cantik pergi ke sekolah. Dan sama juga dengan rengekannya yang berbunyi "Mas ngebut yah udah kurang 5 menit nih". Lagi-lagi saya harus menekan gas besar-besar untuk berpacu dengan waktu. Tapi ada yang lain dengan pagi-pagi biasanya, pagi ini setelah melaksanakan tugas rutin, saya harus bersiap-siap juga untuk tes tertulis di perusahaan yang kemarin menelepon saya. Ada rasa deg-degan juga, seperti apa yah soalnya nanti. Sesampai di sana, saya langsung digiring ke lantai 2 menerobos lorong dan sampailah di suatu ruangan yang disana sudah menunggu beberapa orang. Tak berapa lama pihak HRD perusahaan tersebut membagikan soal-soal tes. Gila banyak banget soalnya mana susah-susah lagi. Kami (saya dan teman-teman yang beruntung mendapat panggilan itu) mengerjakan soal-soal tersebut dengan kekeluargaan alias contek-contekan.

Setelah selesai mengerjakan, kami berhamburan keluar sambil bertukar nomor Hp biar nanti kalau sudah ada yang mendapat panggilan memberi tahu kami, kalau ga dapat penggilan lagi berarti gugur sudah.

Alhamdulillah, sorenya saya dapat telepon kalo saya lolos tes tertulis dan besok tes wawancara. Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Mengetahui Segala Hal. Kalau memang pekerjaan ini yang terbaik untuk masa depanku, agamaku, dunia dan akhiratku, maka dekatkanlah dan mudahkanlah hamba dalam proses ini. Dan apabila pekerjaan ini bukan yang terbaik untuk masa depanku, agamaku, dunia dan akhiratku, maka jauhkanlah dan gantilah yang lebih baik. Amin...

Hari Senin tepatnya tanggal 21 April 2008 yang lalu, saya berniat mengirim surat lamaran di suatu alamat di Purwokerto tepatnya di Jalan Jend. Soedirman No. 612. Karena saya belum mengetahui persisi alamat tersebut, maka oleh daripada karena sebab itu saya mulai menyisir dari ujung Jl. Jend. Soedirman dari ujung timur, pelan saya membawa motor ini bergerak sambil celingukan ke kanan dan kekiri. Ah...masih nomor 900an pikirku, sambil terus berlalu.

Sesampai di depan Pasar Wage, tiba-tiba teman saya lewat tanpa permisi menyalip saya dengan mantapnya tanpa melihat saya yang sedang kebingungan, karena saya sedang sibuk dengan pekerjaan ini (mencari nomor 612) akhirnya dengan berat hati saya merelakan teman saya mendahului saya-bye...bye...my friend-. Wah sudah mulai nomor 600an pikirku girang yang berharap sebentar lagi akan menemukan, seperti seorang bajak laut yang menemukan harta karun yang hilang selama ratusan tahun. Eh...eh....kok setelah nomor 600an langsung loncat ke 500 dimana nomor 612nya, wah pasti kelewat nih, karena jalan itu cuma untuk satu arah, yah apa boleh buat saya harus belok kiri di perempatan yang ada di depan sana. Mengawali lagi sambil tetap celingukan. Lagi-lagi sama juga seperti yang pertama, saya ga menemukan nomor yang dituju. Hu..hu...hu... sempat mau menyerah juga. Ya sudahlah kalo memang ga ketemu, saya mau pulang saja sambil memendam kekecewaan. Sesampai di perempatan yang tadi saya belok, kali ini saya lurus-lempeng-begitu saja sambil tak lupa celingukan juga. Tak berapa jauh dari perempatan itu saya melihat bangunan dengan nomor 610 dan pasti yang disebelahnya nomor 612. Akhirnya dengan perasaan seperti seorang pemenang saya masuk dan menanyakan kepada resepsiois yang sedang duduk di belakang meja "Maaf bu, apa benar ini no. 612". "iya", sahut resepsionis tersebut, "saya mau kirim lamaran" sahut saya, tinggalkan aja di meja mas". Surat lamaran saya taruh di meja tersebut, sambil berharap semoga dapat panggilan. Tugas sudah selesai, setelah itu saya mau main ke rumah mba saya dan bermain dengan anaknya (Atar) yang super lucu dan bandel juga.

Sampai di depan gerbang si Atar udah teriak-teriak menyambut kedatangan saya. seperti biasa setelah itu saya bermain-main dengan anak kecil itu, sambil bertingkah bodoh karena harus seperti anak kecil juga. Pukul 14.00 saya pulang dengan seplastik cat fish pemberian mba saya yang baik hati. Perjalanan sekitar 15 menit dan baru saja saya tiba di rumah, telepon saya berdering. Ternyata lengkingan telepon saya berasal dari perusahaan yang saya kirim barusan (cepet banget panggilannya gumamku dalam hati). Isi telepon tadi kalau saya harus datang besok pukul 09.00 untuk tes tertulis.

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum,Ustadz, saya ingin bertanya: Bagaimana caranya untuk menghilangkan pikiran kotor? karena hal itu membuat saya tidak bisa konsentrasi dalam belajar. Apakah saya harus diruqyah? dan apakah saya harus segera menikah? terima kasih. Wassalamu'alaikum.


Jawaban Ustadz:
'Alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,Cara untuk menghilangkan pikiran kotor dapat dilakukan dengan beberapa halberikut:

Pertama,Menjauhi segala sebab yang dapat menimbulkan hal tersebut seperti menonton film, membaca cerita porno atau berita tentang terjadinya pemerkosaan, begitu juga melihat gambar porno, serta menjaga pandangan dari melihat wanita (apa lagi di negeri kita porno aksi sebagai santapan yang biasa dinikmati), semoga Allah melindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia.

Kedua,Mengambil pelajaran dari kisah para nabi atau orang sholeh yang mampu menjaga diri ketika dihadapkan kepada fitnah wanita, seperti kisah nabi Yusuf 'alaihissalam, betapa beliau saat digoda oleh wanita yang bangsawan lagi cantik, tapi hal itu tidak mampu menebus tembok keimanan beliau, bahkan beliau memilih untuk ditahan dari pada terjerumus ke dalam maksiat.

Ketiga,Ingat akan besarnya pahala diri di sisi Allah yang dijanjikan bagi orang yang mampu menjaga kehormatan diri sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah disebutkan di antaranya adalah seorang pemuda yang diajak untuk melakukan zina oleh seorang wanita cantik lagi bangsawan, anak muda itu menjawab: "Aku takut pada Allah". Di samping mengingat tentang balasan yang akan diterimanya dalam surga yaitu bidadari yang senyumnya berkilau bagaikan cahaya, silakan baca bagaimana kecantikan bidadari yang diceritakan Allah dalam Al Quran.

Keempat,Ingat betapa besarnya azab yang akan diterima bagi orang yang melakukan zina silakan baca ayat-ayat dan hadits-hadits yang mengharamkan zina, seperti yang disebutkan dalam hadits bawa para pezina akan diazab dalam gerbong yang berbentuk kerucut, yang arah kuncupnya ke atas di bawahnya dinyalakan api bergelora dan membara, mereka melayang-layang dalam gerbong yang berbentuk kerucut tersebut karena disembur api dari bawah, tapi tidak bisa keluar karena lobang atas gerbong itu sangat kecil. Mereka berteriak dan memekik sekuat-kuatnya, sehingga pekik satu sama lainnya pun menyiksa. Semoga Allah menjauhkan kita dari api neraka.

Kelima,Menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, jangan banyak menyendiri dan berkhayal. Di samping selalu berdoa kepada Allah supaya dihindarkan dari berbagai maksiat.

Keenam,Bila memiliki kemampuan untuk berkeluarga ini adalah jalan yang paling terbaik yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, bila tidak mampu maka usahakan berpuasa Senin Kamis, wallahu a'lam.
***
Penanya: Dian
Dijawab Oleh: Ustadz Dr. Ali Musri


Sumber: www.muslim.or.id