Burung Nuriku adalah burung kecil yang selalu riang, lincah dan penuh semangat hidup. Burung Nuriku adalah seekor burung yang begitu peduli atas segala fenomena yang ia tangkap dan serta merta melantunkan suara hatinya ke alam eksternal. "Marilah kawanku, marilah kita senandungkan lagu-lagu cinta, arti kehidupan dan segala fakta yang menghampiri kita!" Ajaknya kepada setiap kawan yang ia temui. Rasa lelah tak pernah ada di benaknya, baginya hidup adalah perjuangan dan mati bukan akhir dari segalanya. Setiap fajar menyingsing, burung nuriku bergegas bangun untuk mengucapkan "Selamat pagi dunia.............!!!!!!!!!!!!!!!!!!" sambil bersenandung pagi dia terbang kemanapun dia suka untuk bermain bersama angin dan awan sesekali bercengkerama dengan sang surya. Lama dia terbang, tinggi...dan semakin tinggi lalu menukik untuk menyapa kawan lamanya yang ada di bawah sana. Burung Nuriku hidup dengan balutan indahnya kasih sayang, kehangatan sebuah keluarga dan kesetiaan atas setiap jiwa. Kala senja tiba, Burung Nuriku kembali ke peraduannya sambil mengucapkan selamat beristirahat kepada sang surya dan berterima kasih atas sinarnya yang menerangi dan menghangatkan dunia.

Suatu pagi Burung Nuriku terbangun dari mimpi dengan nafas yang terengah-engah dan jantung yang berdegup dengan kencang. Ada apakah gerangan???mimpi burukkah dia???? ya, dia mimpi buruk, buruk sekali. Setelah mengumpulkan nyawanya kembali setelah berpetualang di dunia mimpi dia terbang sambil terus...dan terus memikirkan mimpinya tadi malam. Di bawah sana dia melihat se-gerombolan manusia yang membawa alat...yang burung nuriku tak tau untuk apa????. dia lalu pergi semakin jauh dari rumahnya dan lama dia berputar-putar tak tentu arah. Seperti biasanya Burung Nuriku selalu kembali ke tempat dimana dia tumbuh besar yang dia sebut rumah dikala senja datang. Tapi.......dia terkejut karena tak mendapati rumahnya...jantungnya pun berdetak dengan kencang, pikirannya kacau..kalut. "Dimana rumahku???....dimana ayah dan ibuku serta adikku????dimana kawan-kawanku, yang selama ini bermain bersama?????????. Burung Nuriku terbang mengelilingi tempat dimana rumahnya berdiri kokoh sebelum dia pergi di pagi hari dan berharap dia bertemu dengan siapapun yang bisa menjelaskan semua ini. Usaha Burung Nuriku tak membuahkan hasil, dia sekarang benar-benar sendiri.....sunyi........yang dia rasakan. Tak berapa lama, awan hitam sudah menutupi angkasa. Hujan deras pun turun, Burung Nuriku bingung harus kemana dia singgah dan berteduh. Dia pun terus terbang...hujan terus membasahi badannya yang mungil. Lama dia terbang dan tiba-tiba tubuhnya menukik ke bawah karena tubuhnya terlalu lemah, tenaganya pun habis. Burung Nuriku jatuh terjerembab ke tanah yang basah. Matanya nanar melihat semuanya...hutan yang dia tinggali sekarang berubah menjadi tanah yang tandus, nafasnya pun terasa berat, untuk mengambil satu tarikan nafas pun dia harus mengumpulkan tenaga yang masih tersisa. Perutnya yang lapar dan kupu-kupu yang terus menggelitiki perutnya membuat dia semakin lemah...lemah..dan lemah...... Burung Nuriku...Burung Nuriku...Oh Burung Nuriku, kenapa dia tak bergerak, nafasnya pun berhenti.....bangun...bangun...Burung Nuriku jangan menyerah....bangun....Burung Nuriku!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. Kenapa dia tetap diam tak bergerak???????????? Burung Nuriku telah.................mati!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!tak ada lagi nyanyiannya yang mengiringi mentari terbit, tak ada lagi kepakan sayapnya yang lincah, dan tak ada lagi keceriaan di wajahnya. Burung Nuriku telah pergi dengan memendam kesedihan dan kepedihan "Mengapa manusia begitu jahat, apa yang mereka inginkan?????". Selamat jalan Burung Nuriku, selamat tinggal Burung Nuriku...saya akan mengenangmu...dan mengenangmu sebagai pahlawan alam.






Terinspirasi oleh makhluk-makhluk Tuhan, yang luar biasa: Nyanyiannya adalah suara alam...Senandungnya adalah kekayaan hati dan jiwa. Jagalah agar hati dan jiwamu tetap kaya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

0 Comments:

Post a Comment